Voice for Just Climate Action

Sejak tahun 2021, Koaksi bergabung dengan aliansi untuk Amplifying Voices for Just Climate Action (VCA). Aliansi ini fokus pada peningkatan kapasitas dan pembelajaran bersama, penyadartahuan dan kampanye, serta membangun rekomendasi dan mendorong dialog kebijakan dalam diskursus aksi iklim di tingkat lokal dan nasional untuk mendukung terbangunnya ketahanan iklim di masyarakat. Harapannya, cerita aksi iklim dan pembelajaran dari VCA dapat didokumentasikan dan diadopsi atau direplikasi di berbagai wilayah di Indonesia yang lebih luas.

Kenapa inisiatif dan solusi yang berasal dari masyarakat penting? Karena aliansi ini percaya bahwa masyarakat adalah agen perubahan dan mitra strategis pemangku kepentingan yang terlibat dalam aksi iklim nasional. Prioritas pembangunan yang lebih tahan iklim harus berporos pada kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan potensi lokalnya.

VCA di Indonesia menjadi bagian dari aliansi VCA di tujuh negara, yaitu Bolivia, Paraguay, Brazil, Tunisia, Kenya, Zambia, dan Indonesia. Untuk lingkup nasional dan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Hivos) bekerja sama dengan 18 organisasi, termasuk Koaksi, untuk melakukan berbagai kegiatan yang mendukung dinamika masyarakat sipil sebagai inovator, fasilitator, advokator, dan mitra strategis para pihak dalam merealisasikan masyarakat berketahanan iklim secara inklusif, adil, dan berkelanjutan. Di tingkat provinsi NTT, kedelapanbelas organisasi ini membagi diri kedalam empat koalisi, yaitu Koalisi Sipil (Koaksi dan Yayasan Pikul), Koalisi Kopi (Hutan Itu Indonesia dan Teras Mitra), Koalisi Pangan Baik (Kehati, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, Yayasan Ayu Tani Mandiri, Ayo Indonesia, dan Yaspensel), dan Koalisi Adaptasi (Penabulu, Koalisi Perempuan Indonesia, Yapeka, Barakat, Konsil LSM Indonesia, Koppesda, Sinergantara, Desa Lestari, Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan Transdisiplin IPB).

Peta Lokasi Program VCA di Dunia


Tentang Koalisi Sipil

Yayasan Koaksi Indonesia dan Yayasan Pikul sepakat bergabung dalam sebuah Koalisi Sipil bekerja sama untuk mencapai visi “Masyarakat Sipil dan Marjinal Berencana dan Beraksi Sebagai Solusi Perubahan Iklim” atau disingkat “Mama Bagarak” sejak tahun 2021 hingga tahun 2025. Sampai saat ini Koalisi Sipil telah menyelesaikan pekerjaan selama periode 2021 - 2022, dan tengah menjalankan periode kerja tahun 2022 - 2023 dan 2023 - 2024.

Yayasan Pikul sendiri adalah sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada isu-isu terkait pemenuhan hak dasar penghidupan berkelanjutan, aksi kolektif antar para pemimpin dan inovator lokal, penciptaan dan pengelolaan proses pembelajaran, dan mendorong lingkungan pendukung melalui advokasi dan riset. Walau berbasis di Kupang, cakupan kerja organisasi ini melingkupi Sunda Kecil dan Indonesia Timur.

Berdasarkan perbedaan cakupan kerja tersebut, menjadi sangat strategis ketika Koalisi Sipil untuk bekerja di tingkat nasional basis Jakarta yang dikawal oleh Koaksi dan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang dikawal oleh Yayasan Pikul dengan titik tekan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Bahkan, dengan keberadaan dan kapasitas pengembangan komunitas yang dimiliki oleh Yayasan Pikul, kerja Koalisi Sipil juga dapat mencakup di tingkat lokal atau desa.

Milestone yang telah dicapai pada periode 2021-2022
1Pembentukan dan penguatan tim, assessment awal, pemetaan kebutuhan kampanye, serta identifikasi baseline. 
2Penguatan kapasitas CSO menjadi simpul jejaring dan simpul pengetahuan efektif untuk amplifikasi aksi iklim
  • Forum Learning exchange yang membahas isu seputar kesehatan, gender, anti-korupsi, dst, dan komunitas di luar lingkar lingkungan hidup, seperti komunitas hobi dan kreatif, keberagaman dan seni budaya.
  • Penguatan visi Bersama melalui Theory of Change pembahasan isu strategis, task force Bersama melalui collaborative workshop.
  • Terbentuknya Majelis Masyarakat Pesisir Kota Kupang dan mengidentifikasi cerita warga pesisir terkait iklim dalam bentuk artikel dan foto di media sosial yang membuka akses warga pesisir dan anak muda pada policy maker (jurnalisme rakyat/citizen journalism).
  • Studi/kajian sintesis dampak perubahan iklim yang menjadi referensi atas dampak perubahan iklim yang dipahami oleh pemangku kepentingan dalam upaya CSO untuk mengadvokasi kebijakan iklim.
  • Keterlibatan media massa melalui kampanye digital dalam mengangkat kebijakan dan alternatif solusi iklim terpadu dalam skala nasional dan daerah

Film Climate Witness

Sebuah Cerita Inspiratif Dari Nusa Tenggara Timur

Pemberitaan VCA

Feed Instagram #LangkahHariIni #MauHidupLebihLama #AdilUntukBumi